MyOwnMind: Kesedihan dan Kematian

Hidup itu, kata orang ada saatnya kita di atas dan ada saatnya kita di bawah. Banyak pandangan orang mengenai bagaimana kesedihan maupun kebahagiaan yang mendalam. Mungkin sebagian orang kebahagiaan yang sesungguhnya ketika mereka punya banyak uang, sebagian lagi memiliki pasangan sehidup semati, bisa menggapai cita-cita dan masih banyak yang lainnya. Begitu juga pandangan mengenai kesedihan.

Selama ini aku merasakan kesedihan adalah ketika aku tak bisa dengan baik mendapatkan apa yang kuinginkan. Sekedar keluar bersama teman hingga malam dan ingin dipercaya bahwa aku bisa menjaga nama baik, sekedar aku bisa memiliki kebanggaan diri dari sebuah skill seperti orang lain, begitulah yang kuinginkan namun nyatanya tidak semudah itu. Ketika aku merasa susah dan hidup tidak seperti sesuai dugaanku, aku merasa disitulah bebanku mulai terasa.

Namun ada yang kusadari lainnya cerminan diri orang lain. Kematian orang yang kita sayang, keluarga, pasangan, hewan peliharaan yang paling kita sayang. Aku membaca beberapa cerita di sekitarku, bagaimana ia merasa dunia berhenti berputar, dunia tidak adil dan yang bisa dia lakukan setelahnya hanyalah sedih. Sudah tidak bisa dikembalikan. Hingga aku sendiri merasakan kehilangan karena kematian. Awalnya aku sangat terpukul dan menyalahkan diriku sendiri. Aku berusaha tegar, tapi tidak ada yang bisa kulakukan.

Keinginan orang yang masih hidup terhadap orang yang telah tiada, kenangan antara dua orang yang dulunya sama-sama di dunia, tempat yang dulunya terisi dan sekarang kosong. Mereka yang telah meninggal hanya bisa kita pandang melalui foto, video, dan tentunya pikiran kita sendiri. Setiap kali aku memandang dia yang telah tiada, aku selalu menanyakan pada pikiranku sendiri.

Ia yang di foto ini sudah benar-benar tak ada. Ia tak terlihat lagi. Mengapa bisa seseorang yang dulunya benar-benar ada disini lalu sekarang ia menghilang? Ia saat itu sungguh hidup, aku melihatnya, aku berbicara dengannya, aku bisa menyentuhnya. Tapi mengapa sekarang ia bisa benar-benar pergi. Aku melihat ia dikubur, tapi mengapa? Dulu dia hidup, sungguh. Mengapa sekarang bisa menghilang?

Aku takut hal itu akan terjadi lagi terutama pada orang-orang yang kusayang.

Aku membaca bagaimana orang lain mengungkapkan isi hatinya ketika ia berduka atas kematian orang yang mereka sayang. Mereka berusaha bangkit. Ada yang sudah bangkit, namun kenyataan memang sudah tak bisa dielakkan mengenai mereka bisa kembali merasa duka meskipun sudah lama berlalu. Aku pikir itulah kesedihan yang paling mendalam dibanding kita tak mempunya harta, dipecat dari pekerjaan, bahkan berpisah dengan pasangan karena pertengkaran.