Teruntuk Kamu

Teruntuk kamu yang kurasa berada dalam perasaan,

Maafkan aku jika aku telah melampaui batas untuk menumbuhkan rasa suka ini. Sungguh aku tak pernah bermaksud untuk menyirami bibit yang sebenarnya ingin kulempar.

Teruntuk kamu yang dapat memunculkan senyum walau hanya lewat pesan singkat dalam telepon genggamku,

Ketakutan terbesarku padamu saat ini adalah, bagaimana bila nantinya kau akan seperti seseorang di masa laluku? Sebab aku sudah tak ingin berharap pada apa yang takkan menuju muara. Aku pernah terluka begitu dalam sampai akhirnya hatiku menjadi seperti ini. Berjuang pada seorang yang pada akhirnya tak bisa menyayangimu, satu titik yang bisa merubah sifat agresif-ku menjadi aku yang hanya ingin berpura-pura tak mengetahui perasaan.

Teruntuk kamu yang mungkin hanya merasa kesepian,

Sebenarnya sangat menyedihkan bila kita berada dalam lingkaran pertemanan yang berapi ini. Entah siapa yang akan tersakiti, entah apa yang mungkin bisa dikorbankan. Tapi dalam hati kecilku, aku sangat bersyukur bahwa kita adalah teman yang mau memahami satu dengan lainnya. Tak mengapa jika kau menghampiriku saat sepi, karena aku pun merasa berguna. Tak mengapa jika kau memang hanya bermain bersamaku, karena aku pun suka bermain.

Hanya saja, tolong jangan melarangku untuk menjadi temanmu.

Bisakah kau mengabulkannya?